Jumat, 11 Februari 2011
Jumat, 28 Januari 2011
Sejarah Nabi Muhammad SAW
Lagi-lagi sebuah sejarah dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak mau tahu, ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena inilah sebab awal penciptaan dan akhir penciptaan, ia bermula 14 abad yang lalu di sebuah kota kecil, sebuah kota yang panas dan tandus yang dipenuhi dengan penyembahan terhadap kayu-kayu dan batu-batu yang tak dapat berbuat apa-apa dan juga disana terdapat sebuah kotak hitam yang dikelilingi oleh “berhala-berhala†yang sekarang telah berubah wujud tapi memiliki wujud “berhala†yang sama. Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).
I. Kelahiran Sang Nabi
Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 Rabi’ul Awwal (12 Rabi’ul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api “abadi†di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka’bah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka’bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah. Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan “meletakkannya†ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata – kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan beberapa hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang dan berkata kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik – baik. Ia berulang kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata : “Kelak bayi yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik – baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain – 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi “gembala†domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini, “ Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.†Orang bertanya kepada Nabi,†Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?†Beliau menjawab,†Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.â€
Sang bintang terlahir bukan dari kalangan orang yang teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang yatim, dan telah kehilangan Ayah, Ibu di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan dia sendiri masih membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka. Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa kondisi keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di masyarakat sebagai “orang jujur†(al-Amin), ia menjadi salah seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yang diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih banyak ketimbang lain. Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri ‘Ad dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum pembangkang itu mengundang perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, berkata kepada sang Bintang, “Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami dan mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan besar yang kita dapatkan.†Nabi tiba di Mekah ketika Khodijah sedang duduk di kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan perdagangan. Maisarah menceritakan “Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon untuk istirahat. Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia berkata, ‘Orang yang duduk di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang tentangnya telah saya baca banyak kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, “Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.
II. Pernikahan
I. Kelahiran Sang Nabi
Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 Rabi’ul Awwal (12 Rabi’ul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api “abadi†di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka’bah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka’bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah. Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan “meletakkannya†ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata – kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan beberapa hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang dan berkata kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik – baik. Ia berulang kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata : “Kelak bayi yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik – baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain – 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi “gembala†domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini, “ Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.†Orang bertanya kepada Nabi,†Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?†Beliau menjawab,†Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.â€
Sang bintang terlahir bukan dari kalangan orang yang teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang yatim, dan telah kehilangan Ayah, Ibu di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan dia sendiri masih membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka. Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa kondisi keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di masyarakat sebagai “orang jujur†(al-Amin), ia menjadi salah seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yang diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih banyak ketimbang lain. Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri ‘Ad dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum pembangkang itu mengundang perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, berkata kepada sang Bintang, “Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami dan mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan besar yang kita dapatkan.†Nabi tiba di Mekah ketika Khodijah sedang duduk di kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan perdagangan. Maisarah menceritakan “Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon untuk istirahat. Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia berkata, ‘Orang yang duduk di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang tentangnya telah saya baca banyak kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, “Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.
II. Pernikahan
Wanita Yang Solehah
Diriwayatkan oleh Imam Abdullah Al Wasiti bahawa pada suatu hari sedang beliau dalam perjalanan menuju ke Masjidil haram, beliau telaj bertembung dengan seorang wanita tua yang sedang berjalan kaki sambil membaca Al-Quran secara hafalan. Lantas beliau pun bertanya :
Imam Abdullah : "Assalamualaikum wahai ibu!"
Wanita solehah : Membacakan ayat Al-Quran yang bermaksud : " Dan Ucapan
selamat perkataan daripada Tuhan yang pengasih."
( Yasin: 5
Imam Abdullah : "Siapakah namamu wahai ibu?"
Wanita solehah : Membacakan ayat Al-quran yang bermaksud : " Ingatlah
riwayat Maryam dalam kitab "
( Maryam:16)
Imam Abdullah : "Atas tujuan apa kamu datang ke sini?"
Wanita solehah : Membacakan ayat al-quran yang bermaksud : " Allah
mewajibkan atas manusia menyengaja bait ( mengerjakan
haji) iaitu orang yang kuasa berjalan kepadanya.
( Ali Imran :97)
Imam Abdullah : "Adakah kamu telah berkahwin?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat Al-quran yang bermaksud : " Hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu bertanya (kepada
Muhammad) tentang beberapa perkara yang jika
diterangkan kepadamu nanti menyusahkan kamu".
( Al-Maidah: 101)
Imam Abdullah : " Adakah kamu mempunyai cahaya mata?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat al-quran yang bermaksud : " Dan Dia
berikan anak-anak lelaki kepada siapa yang
dikehendakkiNya.
( As-Syuara:49)
Imam Abdullah : "Siapakah nama-nama mereka?"
Wanita solehah : Membacakan ayat al-quran yang bermaksud :
"Perhatikanlah riwayat Ibarahim dalam Kitab.
( Maryam:41)
"Perhatikanlah dalam kitab riwayat Musa.
( Shaad :51)
"Hai Daud sesungguhnya kami jadikan engkau khalifah di
muka bumi.
( Shaad:26)
Imam Abdullah : "Apakah kamu mahu menunggang untaku?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat Al-quran yang bermaksud:"Apa-apa yang
kamu perbuat di antara kebaikan maka sesungguhnya Allah
Maha Mengetahuinya.
( Al-Baqarah:215)
Bilamana dia hendak menunggang unta dia membaca bermaksud :
" Katakanlah kepada orang-orang yang beriman lelaki supaya mereka merendahkan pandangan mereka (melihat yang terlarang).
(An-Nur:30)
Bilamana dalam perjalanan dia membaca yang bermaksud:
"Maha suci Allah yang menundukkan ini ( kenderaan binatang) untuk kami dan kami tiada kuasa mempergunakannya ( kalau tidak kurnia Tuhan kami)."
( Az-zukhruf:13)
Bilamana dia hendak turun dia membaca yang bermaksud :
" Ya Tuhanku ! Tempatkanlah aku di tempat yang berkat yang engkau sebaik-baik yang memberi tempat."
( Al-Mukminun:29)
Imam Abdullah : Kamu ingin makankah?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat al-quran yang bermaksud :
"Sesungguhnya aku telah bernazar kepada Yang Maha
Pengasih akan berpuasa."
( Maryam: 26)
Bilamana telah masuk waktu berbuka dia pun membacakan ayat yang bermaksud :
" Suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa wang perak ini dan hendaklah dia lihat mana makanan yang lebih bersih. Kemudian hendaklah di bawanya ke mari untuk rezekimu dan hendaklah dia berlaku lemah lembut.
( Al-kahfi:19)
Setelah dia selesai berbuka puasa , dia menyambung kembali bacaannya kemudian dia menangis teresak-esak. Lantas Abdullah pun bertanya :
Imam Abdullah : "Mengapa kamu menangis wahai ibu?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat Al-Quran yang bermaksud : "Telah datang
mabuk mati dengan sebenarnya.
( Qaaf : 19)
Tidak lama kemudian si ibu pun menghembuskan nafasnya yang terakhir. Setelah kami selesai mengkebumikannya pada malam itu Abdullah telah bermimpi bertemu dengan wanita tadi, lantas beliau bertanya:
Imam Abdullah : "Bagaimana dengan keadaan kamu sekarang ini wahai ibu?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat al-quran yang bermaksud:
"Sesungguhnya orang-orang bertakwa dalam beberapa
kebun dan sungai (syurga). Dimajlis (tempat) yang benar
disisi Maharaja ( Allah) yang Maha Kuasa.
( Ar-Rahman:54-55)
Itulah kisah seorang wanita yang solehah yang tidak berkata-kata melainkan dengan ayat al-quran.
Imam Abdullah : "Assalamualaikum wahai ibu!"
Wanita solehah : Membacakan ayat Al-Quran yang bermaksud : " Dan Ucapan
selamat perkataan daripada Tuhan yang pengasih."
( Yasin: 5
Imam Abdullah : "Siapakah namamu wahai ibu?"
Wanita solehah : Membacakan ayat Al-quran yang bermaksud : " Ingatlah
riwayat Maryam dalam kitab "
( Maryam:16)
Imam Abdullah : "Atas tujuan apa kamu datang ke sini?"
Wanita solehah : Membacakan ayat al-quran yang bermaksud : " Allah
mewajibkan atas manusia menyengaja bait ( mengerjakan
haji) iaitu orang yang kuasa berjalan kepadanya.
( Ali Imran :97)
Imam Abdullah : "Adakah kamu telah berkahwin?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat Al-quran yang bermaksud : " Hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu bertanya (kepada
Muhammad) tentang beberapa perkara yang jika
diterangkan kepadamu nanti menyusahkan kamu".
( Al-Maidah: 101)
Imam Abdullah : " Adakah kamu mempunyai cahaya mata?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat al-quran yang bermaksud : " Dan Dia
berikan anak-anak lelaki kepada siapa yang
dikehendakkiNya.
( As-Syuara:49)
Imam Abdullah : "Siapakah nama-nama mereka?"
Wanita solehah : Membacakan ayat al-quran yang bermaksud :
"Perhatikanlah riwayat Ibarahim dalam Kitab.
( Maryam:41)
"Perhatikanlah dalam kitab riwayat Musa.
( Shaad :51)
"Hai Daud sesungguhnya kami jadikan engkau khalifah di
muka bumi.
( Shaad:26)
Imam Abdullah : "Apakah kamu mahu menunggang untaku?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat Al-quran yang bermaksud:"Apa-apa yang
kamu perbuat di antara kebaikan maka sesungguhnya Allah
Maha Mengetahuinya.
( Al-Baqarah:215)
Bilamana dia hendak menunggang unta dia membaca bermaksud :
" Katakanlah kepada orang-orang yang beriman lelaki supaya mereka merendahkan pandangan mereka (melihat yang terlarang).
(An-Nur:30)
Bilamana dalam perjalanan dia membaca yang bermaksud:
"Maha suci Allah yang menundukkan ini ( kenderaan binatang) untuk kami dan kami tiada kuasa mempergunakannya ( kalau tidak kurnia Tuhan kami)."
( Az-zukhruf:13)
Bilamana dia hendak turun dia membaca yang bermaksud :
" Ya Tuhanku ! Tempatkanlah aku di tempat yang berkat yang engkau sebaik-baik yang memberi tempat."
( Al-Mukminun:29)
Imam Abdullah : Kamu ingin makankah?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat al-quran yang bermaksud :
"Sesungguhnya aku telah bernazar kepada Yang Maha
Pengasih akan berpuasa."
( Maryam: 26)
Bilamana telah masuk waktu berbuka dia pun membacakan ayat yang bermaksud :
" Suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa wang perak ini dan hendaklah dia lihat mana makanan yang lebih bersih. Kemudian hendaklah di bawanya ke mari untuk rezekimu dan hendaklah dia berlaku lemah lembut.
( Al-kahfi:19)
Setelah dia selesai berbuka puasa , dia menyambung kembali bacaannya kemudian dia menangis teresak-esak. Lantas Abdullah pun bertanya :
Imam Abdullah : "Mengapa kamu menangis wahai ibu?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat Al-Quran yang bermaksud : "Telah datang
mabuk mati dengan sebenarnya.
( Qaaf : 19)
Tidak lama kemudian si ibu pun menghembuskan nafasnya yang terakhir. Setelah kami selesai mengkebumikannya pada malam itu Abdullah telah bermimpi bertemu dengan wanita tadi, lantas beliau bertanya:
Imam Abdullah : "Bagaimana dengan keadaan kamu sekarang ini wahai ibu?"
Wanita Solehah : Membacakan ayat al-quran yang bermaksud:
"Sesungguhnya orang-orang bertakwa dalam beberapa
kebun dan sungai (syurga). Dimajlis (tempat) yang benar
disisi Maharaja ( Allah) yang Maha Kuasa.
( Ar-Rahman:54-55)
Itulah kisah seorang wanita yang solehah yang tidak berkata-kata melainkan dengan ayat al-quran.
Sabtu, 15 Januari 2011
Artikel
1. 10 WASIAT H A S A N A L B A N N A
2. 1. Jika anda mendengar adzan segeralah lakukan shalat walau bagaimanapun kesibukan anda
* Mengutamakan Allah swt Ma’rifatullah
* Kedisiplinan waktu, (no procrastination )
* Shalat sudah di tentukan waktunya (QS.4:103)
* Keutamaan shalat tepat waktu (amal yang paling di cintai )
* Bahaya menunda shalat (reward & punishment )
3. 2. Bacalah Al-Qur’an lakukanlah pengkajian, dengarlah pengajian dan berdzikirlah. Jangan sia-siakan waktu anda untuk persoalan yang tidak berguna
* Interaksi dengan Al-Qur’an, mengkaji dan berdzikir
* Menghadiri majelis ilmu dan majelis dzikir
* Management waktu
4. 3. Berusahalah membiasakan berbicara dengan bahasa Arab standard karena bahasa Arab standard merupakan salah satu syi’ar islam
5. 4. Jangan memperbanyak perdebatan dalam semua urusan walau bagaimanapun keadaannya, sebab pertengkaran tidak akan mendatangkan kebaikan
6. 5. Jangan banyak tertawa, karena orang yang selalu berhubungan dengan Allah bersifat tenang dan serius
7. 6. Jangan banyak bergurau, sebab ummat yang berjihad hanya mengenal keseriusan.
8. 7. Jangan bersuara keras melebihi yang diperlukan pendengar karena hal itu selain menyakitkan juga termasuk perbuatan bodoh
9. 8. Jangan mengumpat seseorang, jangan merendahkan lembaga-lembaga Islam dan jangan berbicara kecuali dalam kebaikan.
10. 9. Berkenalanlah dengan saudara dan teman yang anda jumpai meskipun anda tidak diminta memperkenalkan diri sebab dasar dakwah kita adalah kasih sayang dan persaudaraan
11. 10. Kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang anda miliki, maka bantulah orang lain supaya memanfaatkan waktunya. Kalau anda berurusan persingkatlah pelaksanaanya
2. 1. Jika anda mendengar adzan segeralah lakukan shalat walau bagaimanapun kesibukan anda
* Mengutamakan Allah swt Ma’rifatullah
* Kedisiplinan waktu, (no procrastination )
* Shalat sudah di tentukan waktunya (QS.4:103)
* Keutamaan shalat tepat waktu (amal yang paling di cintai )
* Bahaya menunda shalat (reward & punishment )
3. 2. Bacalah Al-Qur’an lakukanlah pengkajian, dengarlah pengajian dan berdzikirlah. Jangan sia-siakan waktu anda untuk persoalan yang tidak berguna
* Interaksi dengan Al-Qur’an, mengkaji dan berdzikir
* Menghadiri majelis ilmu dan majelis dzikir
* Management waktu
4. 3. Berusahalah membiasakan berbicara dengan bahasa Arab standard karena bahasa Arab standard merupakan salah satu syi’ar islam
5. 4. Jangan memperbanyak perdebatan dalam semua urusan walau bagaimanapun keadaannya, sebab pertengkaran tidak akan mendatangkan kebaikan
6. 5. Jangan banyak tertawa, karena orang yang selalu berhubungan dengan Allah bersifat tenang dan serius
7. 6. Jangan banyak bergurau, sebab ummat yang berjihad hanya mengenal keseriusan.
8. 7. Jangan bersuara keras melebihi yang diperlukan pendengar karena hal itu selain menyakitkan juga termasuk perbuatan bodoh
9. 8. Jangan mengumpat seseorang, jangan merendahkan lembaga-lembaga Islam dan jangan berbicara kecuali dalam kebaikan.
10. 9. Berkenalanlah dengan saudara dan teman yang anda jumpai meskipun anda tidak diminta memperkenalkan diri sebab dasar dakwah kita adalah kasih sayang dan persaudaraan
11. 10. Kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang anda miliki, maka bantulah orang lain supaya memanfaatkan waktunya. Kalau anda berurusan persingkatlah pelaksanaanya
Langganan:
Postingan (Atom)